Terung (Solanum melongea) atau yang biasa disebut dengan terong adalah salah satu jenis sayuran yang produktivitasnya cukup tinggi dengan hasil panen yang menjanjikan. Harga terong relatif stabil dan dapat dibudidayakan secara luas.

Berikut adalah tahapan membudidayakan tanaman terong :

  1. Pemilihan benih

    Di Indonesia banyak sekali jenis terong yang ada di pasaran. Misalnya terong ungu, terong hijau, terong manggis, terong lalap, terong pondoh dan lain sebagainya. Salah satu jenis terong unggul dan berkualitas adalah Terong Hijau JTY dari Clause. Berikut adalah beberapa informasi mengenai terong tersebut :
    – Mampu beradaptasi dengan baik di daerah dataran rendah yaitu 300 – 350 mdpl
    – Warna kulit buah : Hijau muda
    – Rasa daging buah : agak manis
    – Umur mulai panen : 75 – 80 HST
    – Berat rata-rata per buah : 200 – 250 gram
    – Potensi hasil panen mencapai 74,68 ton/ha.
    – Tahan terhadap layu bakteri Pseudomonas solanacearum

  2. Persiapan lahan

    Sebelum pindah tanam, ada baiknya lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan rumput liar dengan lebar 90 atau 100 cm, tinggi 20 – 25 cm dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. Setelah pembuatan bedengan selesai, tabur pupuk kapur dolomit 1-2 ton/ha jika pH dibawah 6,5.

  3. Persemaian

    Siapkan media semai terlebih dahulu. Cara menyemai benih terong dapat dilakukan sama dengan cara menyemai benih cabe ataupun benih tomat. Kemudian berikan air secukupnya saat dalam masa persemaian. Bibit terong yang berusia 25 – 30 hari setelah semai dapat dipindah tanam di lahan. Penanaman dilakukan pada sore hari untuk mencegah stress yang terjadi pada bibit tanaman.

  4. Penanaman bibit

    Sebelum ditanam, pilihlah bibit yang bagus dan sehat, dengan ciri-ciri memiliki vigor yang kuat dan daun berwarna hijau segar. Buka plastik polybag secara hati-hati dan tanam bibit pada lubang yang sudah disiapkan. Satu lubang satu bibit. Setelah selesai penanaman, siram dengan air secukupnya agar tanaman tidak layu keesokan harinya.

  5. Pemupukan

    Pemupukan dilakukan agar tanaman terong yang ditanam dapat tumbuh lebih subur dan berbuah lebat. Pupuk dapat ditaburkan ataupun dikocorkan. Pupuk bisa dilakukan pada
    Berikut adalah rekomendasi pemupukan untuk tanaman terong :
    – Pemupukan dasar (sebelum tutup mulsa) yaitu berikan Pupuk YaraMila Unik 20 – 40 gram per tanaman
    – Pemupukan pertama dikocor setiap minggu (pada minggu ke-1 hingga minggu ke-4 setelah tanam) yaitu sebanyak 2 kg Pupuk YaraMila Unik dan 2 Kg YaraLiva Tropicote dalam 200 liter air di cor per tanaman 200 cc.
    – Pemupukan kedua dikocor setiap minggu (pada minggu ke-5 hingga minggu ke-8 setelah tanam) yaitu sebanyak 4 kg Pupuk YaraMila Winner dan 2 kg YaraLiva Tropicote dalam 200 liter air dicor per tanaman 200 cc.
    – Pemupukan ketiga dikocor setiap minggu (pada minggu ke-9 hingga minggu ke-18 setelah tanam) yaitu sebanyak 6 kg Pupuk YaraMila Winner dan 2 kg Pupuk YaraLiva Tropicote dalam 200 liter air dicor per tanaman 200 cc.

  6. Pemeliharaan tanaman

    Setelah dilakukan penanaman dan ada tanaman yang mati atau dimakan hama, segera lakukan penyulaman dilakukan agar tanaman terong tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan lakukan penyiraman secukupnya, cukup sesuaikan dengan kondisi cuaca.
    Ada baiknya memasang ajir (kayu penyangga) segera setelah penanaman selesai, agar tidak merusak perakaran. Pasang ajir dengan jarak minimal 5 cm dari pangkal batang, kemudian ikat tanaman menggunakan tali plastik pada ajir tersebut.

  7. Pemanenan

    Tanaman Terung Hijau JTY dapat dipanen pada usia 75 – 80 HST (Hari Setelah Tanam). Pilih buah yang sudah cukup umur, tidak terlalu muda atau tua. Buah terung sebaiknya dipetik beserta tangkai buahnya, dengan cara digunting.